Rabu, 21 Januari 2015

AirAsia Jatuh Karena Menanjak Terlalu Cepat
Pesawat AirAsia QZ8501 naik terlalu cepat dan stall hingga akhirnya jatuh. Kemiripan tampak jelas dengan kecelakaan yang menimpa Air France tahun 2009.Menteri Perhubungan Indonesia Ignasius Jonan mengatakan, pesawat Airbus A320-200 milik AirAsia itu naik dengan kecepatan 6.000 kaki atau 1.800 meter per menit, sebelum mengalami "stall" dan kemudian jatuh. Ketika itu pesawat yang berada dalam perjalanan dari Surabaya ke Singapur terbang dalam cuaca buruk.
AirAsia Airbus 320-200 vermisst 28.12.2014
Menteri Perhubungan Indonesia Ignasius Jonan mengatakan, pesawat Airbus A320-200 milik AirAsia itu naik dengan kecepatan 6.000 kaki atau 1.800 meter per menit, sebelum mengalami "stall" dan kemudian jatuh. Ketika itu pesawat yang berada dalam perjalanan dari Surabaya ke Singapur terbang dalam cuaca buruk.
"Dalam menit-menit terakhir, pesawat naik dengan kecepatan yang tidak normal", kata Jonan kepada wartawan Selasa (21/01). Menurut pakar penerbangan, kecepatan pesawat dua sampai tiga kali lebih tinggi dari kecepatan naik yang normal bagi pesawat komersial. Dilaporkan, terdengar suara alarm dalam rekaman suara di cockpit, ketika pilot dan co-pilot berusaha menstabilkan posisi pesawat.
Saat rapat dengan Komisi V DPR RI, Jonan menjelaskan juga, pesawat tersebut naik dengan kecepatan tidak wajar setelah berbelok ke kiri. Dari ketinggian 32.000 kaki ke ketinggian 33.700 kaki dengan kecepatan 1.400 kaki per menit dalam 6 detik. Setelah itu, pesawat terus naik dengan kecepatan 6.000 kaki per menit dari ketinggian 33.700 kaki ke 34.500 kaki.
Air Asia Indonesien Suche Bahkan, data radar, kata Jonan, menunjukkan bahwa pesawat terus naik dari 34.500 dengan kecepatan 8.400 kaki per menit ke ketinggian 36.300 kaki, dan terus naik dengan kecepatan tinggi mencapai 11.100 kaki per menit.
Setelah naik dengan kecepatan tak normal, pesawat, menurut Jonan, turun dengan kecepatan yang tak wajar pula. Jonan tidak memberi keterangan penyebab pesawat tersebut naik dan turun dengan kecepatan tak wajar. Menurut dia, hasil penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) nanti akan mengungkap secara pasti apa yang terjadi dengan pesawat QZ8501. Komisi V juga menyatakan akan menunggu hasil penyelidikan KNKT dan akan membentuk panitia kerja keselamatan penerbangan nasional.
Penyelam Indonesia menemukan kotak hitam pesawat sepekan lalu, setelah pencarian intensif dilakukan sejak pesawat hilang dari radar tanggal 28 Desember 2014. Pencarian pesawat naas dengan 162 penumpang beberapa kali terhambat akibat cuaca buruk. Rekaman pembicaraan di cockpit dan rekaman data penerbangan kini sedang dianalisa. Laporan akhir akan disampaikan pekan depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar